Berhubungan dengan Hari
Ulang Tahun DKI Jakarta ke- 486 , saya akan membahas beberapa
kebudayaan-kebudayaan DKI Jakarta yang unik. Kebudayaan di Ibukota Negara
Indonesia (Jakarata) seperti kerak telor, selendang mayang, gambang kromong,
bemo, bajaj, dan lain-lain. Semua itu adalah kebudayaan Jakarta yang mulai
punah karena banyaknya teknologi, makanan, dan minuman modern yang muncul dan
mengurangi konsumen mereka. Berikut kebudayan yang mulai menghilang di public (menurut
saya) :
A.
Selendang Mayang
Selendang mayang adalah salah satu
minuman tradisional yang terbuat dari tepung sagu yang sangat cocok diminum di
Jakarta yang beriklim tropis dan panas. Namun minuman ini sangat sulit
didapatkan, saya ajah jujur belum pernah minum. Liat langsung juga belum
pernah. Sumpah deh… Kasian amat. Mungkin kenapa selendang mayang mulai menghilang
karena munculnya minuman-minuman yang lebih modern seperti es krim, minuman
soda, dan lain-lain.
B.
Kerak Telor
Yang kedua kerak telor. Makanan
tradisional yang terbuat dari nasi dan telur ini sudah cukup langka. Kalo yang
ini pernah saya makan. Kalo bisa dibilang kerak telor tuh kaya crepes tapi pake
nasi + telor deh. Kerak telor udah mulai berkurang peminatnya karena munculnya
berbagai fastfood yang lebih instan dan enak misal kebab, crepes, dan
lain-lain.
C.
Bemo dan Bajaj
Kalo yang ini 2 kendaraan yang
muncul di beberapa acara TV seperti di “Si doel” ada bemo dan di “Bajaj Bajuri” pastinya ada bajaj. Karena kedua
angkutan ini terlalu banyak menimbulkan polusi sehingga kedua kendaraan ini
direncanakan dihilangkan. Kalo dipikir-pikir sayang tapi ga bagus juga kalo
dipake terus, polusinya terlalu banyak.
Nah dari tulisan ini saya beramanat
mari kita jaga kebudayaan leluhur yang masih bisa dipertahankan dan dilestarikan.
Kalau bukan kita siapa lagih ????? Selamat Ulang Tahun DKI Jakarta ke 486.